Apa yang dimaksud dengan Penurunan Tanah?

Sebagai ibu kota Indonesia, perkembangan kota Jakarta yang tumbuh sangat pesat di sektor industri, transportasi, real estate, dan lain-lain, telah menimbulkan beberapa dampak lingkungan yang negatif. Di dalam kondisi tersebut ternyata Jakarta menjadi rentan terhadap bencana alam banjir dan juga penurunan muka tanah. Berdasarkan metode pengukuran geodesi Survei GPS, InSAR, setiap tahun penurunan muka tanah di Jakarta berkisar antara 3 sampai 10 cm, dan penurunan muka tanah yang diamati di pesisir, barat dan timur laut Jakarta yang disebabkan oleh pengambilan air tanah yang dalam yang juga meningkatkan resiko banjir. di daerah tersebut. Banjir pantai ini biasanya terjadi di daerah dengan tingkat penurunan muka tanah yang relatif besar. Dalam situasi ini penurunan muka tanah akan berdampak langsung maupun tidak langsung dengan banjir di Jakarta, baik di daerah pesisir maupun di tengah kota.

Mengapa Penurunan Tanah bisa terjadi?

Penurunan muka tanah disebabkan oleh beberapa hal seperti pengambilan air tanah, pemadatan bangunan / alami dan tektonik, ekstraksi air tanah pada akuifer tengah dan bawah di cekungan Jakarta oleh individu dan industri menjadi faktor utama penyebab penurunan muka tanah. Pengambilan air tanah yang berlebihan akan menyebabkan semakin dalamnya muka air tanah, yang pada akhirnya akan menyebabkan penurunan muka tanah dan intrusi air laut serta tekanan hidrostatis di bawah permukaan tanah akan berkurang sebesar air tanah yang diekstraksi kemudian terjadi kompresi lapisan akuifer.

Beban bangunan di permukaan tanah juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kompresi lapisan tanah yang mengalami deformasi benda, perpindahan partikel dan air atau udara yang keluar dari pori-pori yang menyebabkan perubahan volume tanah aluvial, melalui semua skema tersebut proses-proses tersebut memicu terjadinya penurunan muka tanah. Variabel lain penyebab penurunan muka tanah adalah pergerakan Tektonik yang mengakibatkan kerusakan struktur tanah, ketidakstabilan bidang tanah akibat proses tertentu. Penyebab lain penurunan tanah adalah perubahan iklim yang mempengaruhi kota-kota pesisir akibat naiknya permukaan laut.

Di Jakarta kepadatan penduduk telah meningkat karena perkembangan perkotaan dan permintaan penduduk yang terus meningkat, daerah sekitarnya telah meluas seperti konversi ekstensif dari daerah pertanian utama menjadi pemukiman, industri, gedung-gedung bertingkat, konstruksi besar-besaran yang menyebabkan tingginya permintaan persediaan air. Di sisi lain, pasokan air dari PAM Jaya tidak mencukupi untuk seluruh wilayah Jakarta. Oleh karena itu orang tidak memiliki pilihan lain selain ekstraksi air tanah.

Penjelasan Animasi

Pengambilan air tanah yang masif dan berlebihan akan menyebabkan lapisan pasir tidak memiliki air. Untuk mengisi kekosongan tersebut, air dari lapisan tanah lempung yang terletak di atas dan di bawah akan mengalir ke lapisan pasir. Kemudian lapisan tanah lempung akan terjadi konsolidasi. Setelah lapisan tanah lempung yang dalam diisi kembali oleh air, lapisan tanah lempung tersebut tidak dapat kembali ke kondisi awal.

Dimana Penurunan Tanah di Jakarta?

Berikut adalah beberapa lokasi di Jakarta di mana daerah dengan aktivitas industri dan pemukiman, serta di beberapa daerah dengan bangunan tinggi, dan kombinasi ekstraksi air tanah dan pemadatan sedimen akibat beban bangunan dapat menjelaskan tingkat utama penurunan muka tanah, di Gambar di bawah ini menunjukkan tingkat penurunan sekitar 20mm / 10 tahun tersebar luas di seluruh DKI dan sekitarnya,

Penurunan Tanah dalam 12 tahun (2007.01.31 – 2018.12.13)

Bagaimana menangani Penurunan Tanah?

Penanggulangan penurunan tanah dilakukan dengan 4 kegiatan berikut :

Pemantauan

Penurunan muka tanah perlu dipantau untuk mengukur perubahan yang terjadi pada muka tanah dan muka air tanah, dilaukan dengan cara misalnya pembuatan sumur pemantauan dan pengukuran dengan survei GNSS.

Mitigasi

Cara untuk mencegah dan menghentikan penurunan tanah adalah dengan memenuhi pasokan air dan menghentikan pengambilan air tanah yang dalam. Oleh karena itu diperlukan kegiatan seperti memperbesar cakupan pasokan air, membangun penampungan air hujan dan menetapkan peraturan zero deep well di daerah yang pasokan air sepenuhnya memenuhi wilayah tersebut.

Adaptasi

Begitu terjadi penurunan tanah, permukaan tanah tidak mungkin kembali ke tingkat awal. Oleh karena itu, dampak penurunan tanah seperti banjir / genangan perlu dikurangi. Untuk mengurangi dampak tersebut perlu dilakukan kegiatan seperti membuat peta genangan dan pembuatan tanggul pantai.

Kesadaran sosial

Kesadaran masyarakat tentang fenomena penurunan  tanah perlu ditingkatkan. Masyarakat perlu waspada untuk mengurangi pemanfaatan air tanah dan beralih ke penyediaan air permukaan. Masyarakat perlu mengetahui informasi yang lebih baik tentang penurunan tanah melalui sosialisasi dan ketinggian tanah yang tepat dibandingkan dengan permukaan laut dengan melihat papan penunjuk permukaan laut.